Senin, 23 Juli 2018

Pertumbuhan Ekonomi sejak krisis moneter hingga saat ini

Jakarta, CNN Indonesia -- Krisis moneter yang menerjang Asia pada 1998 meninggalkan pemikiran bahwa kejatuhan ekonomi terjadi secara musiman. Wajar saja, 10 tahun setelahnya, krisis ekonomi kembali terjadi. Bahkan, ketika itu melibatkan hampir negara-negara besar di dunia.

Berkaca dari sana, kemudian berkembang mitos bahwa krisis ekonomi dunia terjadi acap 10 tahun sekali. Sebagian mengklaim krisis ekonomi terjadi tiap 30 tahun sekali.
Penelitian mengenai siklus ekonomi secara mendalam dimulai ketika ekonom sekaligus mantan Menteri Keuangan Austria Joseph Schumpeter menulis jurnal bertajuk The Analysis of Economic Change pada 1935, yang kemudian dihimpun ke dalam kumpulan jurnal berjudul The Review of Economics and Statistics.

Jurnal itu mengobservasi kembali teori yang dilontarkan ekonom Perancis Clement Juglar yang mengatakan siklus investasi bisa terjadi selama tujuh hingga 11 tahun. 
Tak hanya itu, ia juga mengindentifikasi teori yang disebut oleh ekonom lain, seperti Joseph Kitchin, di mana siklus terjadi dalam lima tahun dan Nikolai Kodrantiev yang menyebut bahwa siklus ekonomi terjadi 45 hingga 60 tahun sekali.

Mitos Pusaran Krisis Moneter 10 Tahun (EMBARGO)Data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. (CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi).
Di Indonesia, krisis ekonomi yang terjadi pada rentang waktu 1997 dan 1998 merupakan salah satu kejadian ekonomi terburuk yang pernah menimpa Indonesia sejak merdeka pada 1945. Krisis ekonomi singkat juga sempat melanda Indonesia pada 2008.

Sekilas, memang krisis tampaknya melanda setiap 10 tahun sekali. Namun, melihat grafik PDB Indonesia, pertumbuhan ekonomi negatif terparah melanda pada 1998. Adapun, penurunan PDB juga terjadi pada 1979, 1986 hingga 1987, dan 2001.


Dari segi PDB, Indonesia tak terpapar parah akibat krisis global 2008. Boleh dibilang, kondisi itu hanya riak-riak kecil dibanding dengan krisis moneter 1998. Artinya, siklus pelemahan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa dibilang cukup sporadis dan tak beraturan.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengatakan hal ini bisa terjadi lantaran sebagian krisis ekonomi yang melanda Indonesia berasal dari faktor eksternal.

"Karena ada faktor eksternal, maka belum tentu siklus tahunan terjadi 10 tahun sekali. Siklus memang ada, tapi rentangnya berbeda-beda," ujarnya. kepada CNNIndonesia.com.

Menurut dia, ada perbedaan cara pandang untuk menakar krisis ekonomi di masa lalu dan masa kini. Pada masa lampau, krisis bisa disebabkan oleh kondisi internal dan merupakan kejadian ekonomi yang natural.

Setelah mengalami krisis ekonomi pada 1998, Indonesia juga dilanda krisis ekonomi pada 1998. Setelah mengalami krisis ekonomi pada 1998, Indonesia juga dilanda krisis ekonomi pada 1998.  (REUTERS)
Namun, saat ini, krisis ekonomi bisa disebabkan oleh dampak sistemik dari negara lain, termasuk dampak kebijakan politik yang diambil segelintir negara.

Ambil contoh kebijakan Presiden AS Donald Trump dalam melancarkan perang dagang saat ini tentu bisa berimbas krisis ekonomi jika tidak ditengahi sesegera mungkin. Makanya, ia berpendapat, siklus ekonomi sama sekali tidak bisa diprediksi. Bahkan, hal ini tidak bisa diramal dengan model ekonomi yang canggih melalui pendekatan ekonometrika sekali pun.

"Goncangan saat ini ya disebabkan oleh negara-negara adidaya. Jadi, tentu krisis ekonomi saat ini tidak bisa diramal begitu saja. Dibutuhkan trigger (pemicu). Jika pemicunya kuat, maka terjadilah krisis ekonomi," tutur Ari.


Ari melanjutkan, gejolak ekonomi juga pernah terjadi sebelum 1998. Hanya saja, itu disebabkan oleh siklus harga komoditas, mengingat Indonesia pernah mengandalkan minyak bumi sebagai komoditas utama pada 1970-an silam.

Menurutnya, masih ada kemungkinan krisis di masa depan bisa terjadi lagi, di mana perang dagang bisa menjadi biang keladinya. Tapi, ia optimistis Indonesia sudah punya daya tahan yang baik. Indonesia punya basis kelas menengah yang cukup banyak dan populasi di atas 250 juta penduduk, sehingga pertumbuhan ekonomi setidaknya masih bisa ditopang oleh konsumsi yang cukup baik.

"Tapi, nanti kalau ada krisis ekonomi gara-gara perang dagang di kemudian hari tentu negara kecil seperti Singapura bisa kena getahnya," terang dia. 


Ungkapan Ari diamini oleh Direktur Riset Center of Reform On Economics (CORE) Mohammad Faisal. Ia menyebut secara data historis, siklus ekonomi memang ada. Kendati demikian, rentangnya tak melulu harus 10 tahunan.

Siklus ekonomi seperti ini tak bisa diprediksi. Bahkan, ramalan siklus ekonomi sebenarnya masih menjadi subjek perdebatan antara para ekonom hingga saat ini. Tidak hanya itu, daya tahan ekonomi sebuah negara juga menjadi variabel penentu apakah kondisi pelemahan ekonomi yang terjadi bisa disebut krisis atau bukan.

Meski tak bisa diprediksi, indikasi krisis bisa dilihat secara kasat mata melalui gelagat pelaku pasar modal dan juga tingkat kesehatan utang yang dimiliki oleh sebuah negara. 


Ia menuturkan biasanya negara yang rentan krisis memiliki rasio utang yang cukup tinggi, seperti yang terjadi di Yunani dan beberapa negara Amerika Selatan. Sebab, ketika PDB tak menunjukkan perbaikan, maka nasib dalam membayar kembali utang tersebut bisa-bisa menjadi buram.

Selain itu, ketika sebagian besar anggaran negara habis untuk bayar utang, maka pengeluaran pemerintah tak bisa menopang pertumbuhan ekonomi. Artinya, pertumbuhan PDB negara tersebut akan menjadi negatif. Mau tak mau langsung terjebak dalam krisis.

Mitos Pusaran Krisis Moneter 10 Tahun (EMBARGO)Data rasio utang terhadap PDB Indonesia. (CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi).


Faisal menilai salah satu indikator yang menentukan tingkat kesehatan utang adalah rasio utang terhadap PDB (debt-to-GDP) ratio. IMF sendiri menentukan batas aman rasio utang maksimal di angka 49 persen. Sementara, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengatakan batas aman rasio utang terhadap PDB ada di angka 60 persen terhadap PDB. 

"Kesehatan tingkat utang bisa digunakan untuk menilai indikasi krisis, tapi masih debatable (diperdebatkan) untuk menilai siklus ekonomi suatu negara," jelasnya.

Mantan Gubernur Bank Indonesia sekaligus mantan Wakil Presiden Indonesia Boediono juga tak percaya dengan siklus krisis ekonomi yang berulang setiap 10 tahun sekali.


Mantan Gubernur Bank Indonesia sekaligus mantan Wakil Presiden Indonesia Boediono juga tak percaya dengan siklus krisis ekonomi yang berulang setiap 10 tahun sekali. Mantan Gubernur Bank Indonesia sekaligus mantan Wakil Presiden Indonesia Boediono (kiri) juga tak percaya dengan siklus krisis ekonomi yang berulang setiap 10 tahun sekali. (AFP PHOTO / ANASTASIA VRACHNOS)
Menurut dia, krisis keuangan merupakan fenomena yang jelas tolak ukurnya disertai beberapa indikator yang menyertainya. Oleh karenanya, tak tepat jika kejadian insidentil itu disambungkan dengan siklus dengan jangka waktu tertentu.

"Kalau krisis keuangan 10 tahunan, saya tidak percaya. Tapi kalau 2018 terjadi krisis, itu bukan karena 10 tahunan, itu karena perilaku manusia, bukan perilaku alam," tutur Boediono.

Ia bilang, bila terjadi krisis, risiko yang datang lebih bersifat sistemik. Artinya, pengaruh krisis muncul dari satu dua gangguan yang kemudian menular ke keseluruhan sistem keuangan.

"Barangkali kalau terjadi risk (risiko), perhatikan sistemik. Karena begitu dilepas, itu seperti kreasi berantai, tidak bisa dihentikan lagi. Karena masalahnya psikologis," imbuhnya.

Meski masih belum bisa diprediksi secara ilmiah, siklus ekonomi 10 tahunan kini sudah menjadi mitos yang tak bisa terlepas pasca Indonesia mengalami tekanan pada 1998. Bisa jadi, krisis kembali terjadi di masa depan. Hanya saja, ia belum menampakkan batang hidungnya.
 (bir/asa) 





sumber : CNN Indonesia

2 komentar:

  1. Saya sangat bersyukur kepada Ibu Fraanca Smith karena telah memberi saya
    pinjaman sebesar Rp900.000.000,00 saya telah berhutang selama
    bertahun-tahun sehingga saya mencari pinjaman dengan sejarah kredit nol dan
    saya telah ke banyak rumah keuangan untuk meminta bantuan namun semua
    menolak saya karena rasio hutang saya yang tinggi dan sejarah kredit rendah
    yang saya cari di internet dan tidak pernah menyerah saya membaca dan
    belajar tentang Franca Smith di salah satu blog saya menghubungi franca
    smith konsultan kredit via email:(francasmithloancompany@gmail.com) dengan
    keyakinan bahwa pinjaman saya diberikan pada awal tahun ini tahun dan
    harapan datang lagi, kemudian saya menyadari bahwa tidak semua perusahaan
    pinjaman di blog benar-benar palsu karena semua hautang finansial saya
    telah diselesaikan, sekarang saya memiliki nilai yang sangat besar dan
    usaha bisnis yang patut ditiru, saya tidak dapat mempertahankan ini untuk
    diri saya jadi saya harus memulai dengan membagikan kesaksian perubahan
    hidup ini yang dapat Anda hubungi Ibu franca Smith via email:(
    francasmithloancompany@gmail.com)

    BalasHapus
  2. Nama saya Reni Alida, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman untuk sangat berhati-hati, karena ada penipuan dan perusahaan pinjaman palsu di mana-mana, mereka akan mengirimkan dokumen perjanjian pinjaman palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah penipuan, karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.

    Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya ditipu oleh beberapa perusahaan pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Elizebeth Isaac Loan Company, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp.600.000,00 (600 ribu) dalam waktu kurang dari 24 jam dan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

    Karena saya berjanji akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman, jangan ragu-ragu, silakan hubungi dia melalui email nyata: Elizebethisaacloancompany@gmail.com dan dengan rahmat Tuhan dia tidak akan mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi syarat dan ketentuannya.

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: renialida@gmail.com. Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya yang saya kirim langsung ke rekening mereka setiap bulan.

    BalasHapus